Sejarah

Unit Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Jayapura merupakan salah satu unit penunjang kegiatan yang sangat vital keberadaannya di Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura, saat ini unit laboratorium membawahi 11 laboratorium, yaitu laboratorium mikrobiologi,  laboratorium Kimia, laboratorium Hematologi, laboratorium Sediaan Farmasi, laboratorium Fisika, laboratorium KDK Kebidanan, laboratorium PSG, laboratorium Konseling Gizi, laboratorium Osce, laboratorium CBT, dan Laboratorium komputer dengan kapasitas ruangan masing-masing sebanyak 30 praktikan untuk satu sesi praktikum, dan mengkoordinir laboratorium- laboratorium dibawah jurusan/ prodi. Laboratorium Terpadu dimanfaatkan oleh mahasiswa yang dari 6 (enam) Jurusan, dan dosen-dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Jayapura untuk menunjang kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

Secara umum peran laboratorium pada kegiatan pendidikan, pengajaran, penelitian serta pengabdian masyarakat sebagai berikut :

Peran Laboratorium dalam pendidikan dan pengajaran :

  1. Menyediakan ruang dan daerah cakupan tertentu dalam memberikan sarana belajar keterampilan sebagai elemen dalam pendidikan kesehatan
  2. Menyediakan alat dan bahan spesifik terhadap kebutuhan pembelajaran keterampilan spesifik
  3. Menyediakan teknologi dan akses terhadap sumber-sumber belajar
  4. Menyediakan suasana belajar spesifik yang kondusif
  5. Menyediakan fasilitator yang kompeten.

Peran laboratorium dalam penelitian

  1. Menyediakan ruang dan daerah cakupan tertentu dalam memberikan sarana penelitian sebagai elemen dalam pendidikan kesehatan
  2. Menyediakan alat dan bahan spesifik terhadap sumber-sumber penelitian
  3. Menyediakan suasana akademis terkait penelitian yang kondusif
  4. Menyediakan fasilitatorn yang kompeten terhadap alat dan bahan laboratorium yang dipergunakan dalam penelitian

Peran laboratorium dalam pengabdian masyarakat

Menyediakan seluruh sumber daya laboratorium untuk dipergunakan dalam pengabdian masyarakat dalam perannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Agar dukungan laboratorium terhadap kegiatan tridharma berlangsung efektif,utamanya dalam upaya percepatan peningkatan pendidikan tenaga kesehatan menjadi minimal DIII di Provinsi Papua,  maka laboratorium harus dikelola secara profesional dengan mengadopsi sistem manajemen mutu pengelolaan laboratorium modern dan terstandar secara nasional, sehingga seluruh sumber daya laboratorium (laboran, teknisi, peralatan, bahan, metode) dikelola secara optimal agar mampu menghasilkan data yang valid dan terpercaya, mengacu pada standar internasional SNI ISO/IEC 17025-2008. Sehingga menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas.

Untuk menunjang output dimaksud diperlukan sumber daya tenaga pendidikan dan kependidikan yang memenuhi kualifikasi, sarana, dan prasarana pembelajaran (termasuk di dalamnya adalah bahan praktek ataupun pedoman dan alat tulis kantor serta alat laboratorium yang digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar) yang memadai dalam hal ketersediaan maupun kualitas serta ketersediaan sarana penunjang lainnya.